KOTA MALANG - Dalam rangka penutupan kuliah akhir semester ganjil Tahun Akademik 2022/2023, FP UB mengadakan kuliah tamu dengan tema “Pembangunan Sistem Pangan Berkelanjutan”. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring, Jum’at (9/12/2022) diikuti oleh Dosen dan Mahasiswa baru FP UB dari semua program studi yang ada.
Kuliah tamu ini menghadirkan Arief Prasetyo Adi, S.T, M.T , Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, Kegiatan ini sendiri dibuka oleh Dekan FP UB Dr. Ir. Damahuri dan Wakil Dekan Akademik Dr. Sujarwo.
Dalam sambutannya Dekan FP menyampaikan rasa terimakasih atas kesedian pemateri yang menyempatkan bisa memberikan pencerahan materi bagi mahasiswaa baru FP UB, serta berharap dapat menambahkan wawasan bagi mahasiswa mengenai kebijakan pemerintah dalam pembangunan sistem pangan berkelanjutan.
Arief Prasetyo Adi, S.T, M.T mengungkapkan dalam penyampaian materinya bahwa Food crisis atau krisis pangan yang akut menurut Badan Pangan Dunia (FAO) yaitu pada saat kita semua tidak mendapat bahan pangan pada periode tertentu, ini terjadi di Kongo, Nigeria, dan beberapa didaerah afrika bagian selatan tetapi indonesia masih aman kondisi saat sekarang.
Baca juga:
Peserta Mulai Input Data di QS WUR
|
Melihat ini juga tidak harus jumawa tetapi justru menjadi peringatan bagi Indonesia, dengan situasi beberapa kejadian krisis pangan di dunia justru menjadikan Indonesia bisa bekerja lebih keras dan mumgkin bisa menjadi salah satu Negara dengan penghasil produksi pangan di dunia.
“ Sinergi hulu hilir ekosistem pangan nasional harus adanya sinergi dengan masing-masing instansi terkait seperti kementerian, badan usaha pertanian, asosisasi pertanian terakhir juga pemerintah daerah “
“ Bagaimana menghubungkan hulu sampai dengan hilir dalam kebutuhan pangan nasional , kuncinya adalah kebutuhan dengan mempergunakan neraca pangan sehingga kita bisa mengetahui detail kebutuihan yang jelas ”
“ Saat ini Indonesia mempunyai Potensi market sebanyak 270 juta jiwa, sayang sekali selama ini di support dari luar, karena itulah ini harus direncanakan oleh kita semua tidak hanya oleh pemerintah saja, mari kita bersinergi Antara akademisi termasuk mahasiswa bagaimana kedepannya ini bisa diatasi” ujar arif. (zma/siti rahma)