KOTA MALANG - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP) bekerjasama dengan SDGs UB dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blitar mengadakan Bimtek tentang daur ulang sampah di Gedung Nuswantara, lantai VII FISIP Universitas Brawijaya Malang, Selasa (7/3/2023).
Kegiatan BIMTEK yang dihadiri oleh ibu-ibu Dharma Wanita Kabupaten Blitar tersebut juga diisi dengan pengenalan aneka produk hasil daur ulang sampah, termasuk mencicipi magot, minum air hujan, mencoba baju, tas serta aneka kerajinan dari bahan olahan sampah rumah tangga.
Peserta ibu-ibu Dharma Wanita tersebut, juga mencoba pakaian dan gaun hasil dari daur ulang sampah.
“Enak, gurih. Monggo ibu-ibu, ayo dicoba. Tidak usah membayangkan jijik, ini magot kering, sudah digoreng, tidak usah bayar, ”kata Efrida nara sumber dari Bank Sampah Eltari menawarkan.
Baca juga:
Makna dan Keutamaan Bulan Ramadhan
|
Awalnya, beberapa peserta tampak ragu. Sebagian masih membayangkan jijik. Namun satu-persatu, akhirnya banyak peserta yang mendekat dan memberanikan diri untuk tidak malu-malu mencobanya.
Di antara para peserta yang kemudian mendekati meja tempat demo produk hasil olahan sampah, tampak istri Sekda Kabupaten Blitar, Hartatik Izul Marom dan beberapa istri pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar.
Selain magot goreng, tersedia juga hasil sulingan air hujan yang menyehatkan. Air tadah hujan ini, ditabung di berbagai media yang telah disediakan di rumah. Selama ini, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan air hujan untuk ditabung, lalu diminum. Ini sumber air gratis dari Tuhan dan air hujan ini menyehatkan, bisa digunakan untuk terapi penyembuhan penyakit. Untuk menjaga air hujan tetap steril, tabungan air hujan itu lalu disuling untuk diminum.
“Segar, menyehatkan. Monggo ibu-ibu dicoba, dicoba, ” ungkap Yusuf, nara sumber yang lain sambil menawarkan minum air hujan.
Dalam kegiatan tersebut, ikut menjadi nara sumber, sejumlah dosen FISIP UB seperti Muzakki dan Mayuko.
“Alhamdulillah, mudah-mudahan acara ini membawa berkah demi Blitar yang bersih dari sampah, sehat, dan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan, ” ujar Wadek II FISIP UB, Dr. Ahmad Imron Rozuli, MS.i (Tim/Humas UB)